Senin, 31 Agustus 2020

Touring Ziarah Cultura III HMC MANADO

HMC MANADO - Minggu 30 Agustus 2020, HMC (Honda Matic Community) Manado kembali mengadakan Touring Ziarah Cultura. Touring ini sudah menjadi agenda tahunan dari HMC Manado dalam Rangka Memperingati HUT Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-75 dan juga sebagai rangkaian acara HUT Anniversary ke-11 HMC MANADO. 

Mengambil titik kumpul di God Bless Park Manado, anggota HMC pun berkumpul dan melakukan briefing singkat yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum HMC, Bro Billy Joe.

Tujuan Pertama Touring kali ini adalah Taman Makam Pahlawan DiKairagi. Disini peserta touring menyempatkan untuk bersih-bersih dilokasi untuk menghormati dan mengenang jasa pahlawan Republik Indonesia. 

Lokasi Kedua yang rencananya akan dikunjungi adalah situs bersejarah Waruga di Desa Sawangan, Minahasa Utara. Waruga adalah makam para leluhur dari suku Minahasa. Disini anggota yang hadir rencananya untuk menghormati para leluhur akan mengadakan bersih-bersih di area Waruga. Tapi sayangnya situs bersejarah Minahasa tersebut masih tutup. 

Setelah itu, peserta melanjutkan perjalanan ke Makam Pahlawan Nasional DR.G.S.S.J.Ratulangie yang lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi.

Rombongan Touring pun menyempatkan untuk beristirahat sejenak di salah satu destinasi wisata di Tondano yaitu Benteng Moraya yang terkenal dengan menaranya dimana jika kita naik dipuncaknya kita bisa melihat view Tondano yang sangat indah, Danau Tondano yang indah dan hamparan persawahan yang hijau serta perbukitan yang mengelilingi Tondano, bikin hati tenang dan damai.

Perjalanan berikutnya mengarah ke situs paling bersejarah di Minahasa yaitu Watu Pinawetengan (yang berarti Batu Tempat Pembagian) yang berada di Desa Pinabetengan Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa.sulawesi utara.
Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, bentuk batu ini seperti orang bersujud kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, bentuk batu ini juga seperti peta pulau Minahasa. Batu ini menurut para arkeolog, dipakai oleh nenek moyang orang Minahasa untuk berunding. Maka tak heran, namanya menjadi Watu Pinawetengan yang artinya Batu Tempat Pembagian.
Batu ini bisa dikatakan tonggak berdirinya subetnis yang ada di Minahasa dan menurut kepercayaan penduduk berada di tengah-tengah pulau Minahasa. Bahkan beberapa orang yang rutin mengunjungi Watu Pinawetengan, ada ritual khusus yang diadakan tiap 3 Januari untuk melakukan ziarah. Sementara itu, karena nilai sejarah dan budaya yang kental, tiap Tgl 7 Juli dijadikan tempat pertunjukan seni dan budaya yang mulai terkikis di Minahasa.
Watu Pinawetengan sebenarnya adalah simbol demokrasi sejati. Peristiwa demokrasi yang terjadi di Watu Pinawetengan bukan seperti teori demokrasi modern yang kita pelajari di sekolah dan di perguruan tinggi. Demokrasi Pinawetengan adalah sebuah tanda bahwa bangsa Minahasa menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Keunikan demokrasi Pinawetengan adalah tatacara musyawarah, proses pengambilan keputusan, dan proses eksekusi keputusan yang sudah diambil. Tatacara musawarah Pinawetengan sangat unik dan mungkin hanya dilakukan oleh bangsa Minahasa pada zaman itu.

"Touring Ziarah Cultura sudah jadi agenda tahunan HMC Manado.  Tahun ini merupakan pelaksanaan Ketiga. Touring ini selain bisa mempererat hubungan antar anggota, juga Melalui Touring Ziarah Cultura kali ini, semua anggota HMC diajak untuk terus menghormati jasa para pahlawan dan juga menghormati para leluhur dengan tetap bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedepannya lagi kegiatan-kegiatan positif seperti ini akan terus kami selenggarakan, sehingga kami terus menjadi komunitas motor bukan geng motor yang dinilai positif dimata masyarakat dan menjadi kebanggaan bagi anggota HMC." pungkas Bro Billy JoE selaku Ketua Umum HMC Manado.

Berikut Liputan Video Touring Ziarah Cultura :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar