Kamis, 17 Juni 2010
Tips CVT Skubek
Komponen CVT alias Continously Variable Transmission harus dihindari dari segala kemungkinan yang bisa bikin selip. Tapi, ada hal sepele yang bikin CVT berdecit waktu throtle gas dibuka. Coba diingat pasti ada perlakuan tanpa sadar yang pasti dianggap sebagian pemilik skubek enggak masalah.
Problem berdecit di CVT intinya sih karena ada cairan yang bikin gesekan belt dan puli depan belakang enggak sempurna. Maksudnya, mekanisme kerja puli depan atau belakang diganggu sejenis oli atau cairan yang lama menguap dan bikin licin.
Ambil contoh penggunaan grease atau gemuk yang salah dan berlebihan. Muncul selip karena gemuk yang berlebihan dan tidak sesuai spesifikasi muncrat ke komponen yang bergesekan dengan sabuk. Saat CVT bekerja, putaran mesin jadi enggak sempurna memindahkan daya ke CVT.
"Perawatan filter di CVT dilupakan konsumen. Saya pernah ngecek langsung kepemilikskubek, rata-rata filter CVT enggak pernah dirawat. Ada tumpukan debu atau kotoran sampai bikin filter koto," ulas Slamet dari PT. YMKI.
Apa hubungannya antara filter CVT yang kotor dan selip? Saringan udara CVT yang kotor memang sepintas ora nyambung dengan gejala bunyi berdecit di CVT. Padahal, salah satu pendingin di ruang CVT yang maksimal kudu ada udara. Udara luar penuh partikel yang bisa bikin kerusakan komponen CVT. Supaya tetap bersih, saringan menyaring semua partikel sebelum masuk.
"FIlter yang kotor bikin sedikit ruang untuk udara masuk ke bagian dalam CVT. Disini terjadi temperatur tinggi di atas toleransi. Efeknya, overheat bagian dalam CVT. Overheat di CVT dampak jangka panjangnya bikin selip," tegas Handy Hariko, Deputi GM, PT.AHM.
Overheat alias temperatur tinggi yang lewat toleransi bikin grease alias gemuk di beberapa komponen mencair lebih cepat. Bahkan, lama kelamaan bleber alias nempel di beberapa komponen CVT. Grease yang menempel di piring drive-driven space, jika kena gesekan sabuk atau belt juga bakal menimbulkan gejala selip.
"Beberapa kasus saya temui gejala selip karena filter CVT enggak pernah di bersihkan. Makanya setiap servis berkala jangan lupasaringan dibersihka, " saran Slamet. Hal sepele yang bisa bikin selip juga karena perlakuan mekanik. Terutama, mekanik yang tidak peduli sama kebersihan tangan. Ya, cuek sama tangan yang penuh bekas oli atau cairan apapun. Saat bongkar pasang komponen CVT tanpa sadar bekas oli di tangan mekanik nempel di komponen CVT.
"Lupa kalau rangka komponen CVT jangan sampai ada cairan dari oli atau gemuk yang bisa bikin selip waktu CVT bekerja. " kata Slamet lagi.
Soal pembersih sabuk CVT skubek. Tidak semua cleaner buat mobil cocok dipakai buat motor. Coba tengok sabuk di mobil dan di motor. Belt di mobil rata-rata terbuk. Artinya cairan pembersih sabuk pasti akan lebih cepat mengering dibanding belt di skubek.
Andai enggak sabar menunggu belt cleaner khusus buat CVT skubek, ada cara paling simpel. Pakai aja alkohol di atas 70%. Gunakan setelah CVT dibongkar abis dan dipasang kembali.
Sebelum sabuk dipasang lap piringan drive-driven space pakai kain bersih. Tentunya juga setelah dicelupkan ke alkohol. Kenapa mesti alkohol? karena alkohol cairan pembesih yang mudah menguap.
Tuh, sepele, bahkan sepintas enggak nyambung memang dengan gejala slip. Tapi dampaknya bisa bikin kerja CVT jadi enggak bekerja sempurna.
Sumber : Motorplus, No.577/XI/2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar